Hectic 5

Mengapa harus 'the hectic 5'? Apakah karena angka 5 terdengar dan terlihat sangat hectic? Atau hanya iseng-iseng aja menggabungkan kata hectic dengan angka 5? Untuk mengawali tulisan ini, saya mau bilang bahwa kata Hectic sangat meaningful buat saya. Angka 5 bukan tanpa arti, walaupun saya lebih suka angka 7, tapi saya nggak membayangkan harus mennggabungkan kata Hectic dengan angka 7. mungkin bukan kata Hectic yang saya pakai, tapi.. Pembunuhan (T.T)
 
Saya akan mengurutkan dari angka 1 hingga 5. kenapa? Suka-suka saya..
 
(1) atau bisa disebut tahun pertama bagi saya menginjak dunia per-kuli-ahan. Di tahun pertama ini, seharusnya, semua masih terasa indah dan prospektif bagi remaja menjelang dewasa macam saya. Tapi maaf, kesalahan terbesar malah saya lakukan pada tahun pertama. Pertama kali merasakan nilai E ada di transkrip saya, merasakan bagaimana angka 0,01 sangatlah berharga, dan berjalan tanpa menjejak tanah adalah pembunuhan karakter paling sadis untuk anak usia 18 tahun yang hobi galau macam saya. Saya masih ingat bagaimana saya menagis di depan ibu saya seakan-akan masa depan saya sudah hancur. Ayah saya, yang saya akui sangat bijak menghadapi manusia galau macam saya, memberikan magical word yang menohok ketika itu buat saya, " itu kan kamu yang bikin sendiri, ya diterima. Lalu perbaiki." dan tahun pertama saya dilewatkan dan dilalui dengan perjuangan.
 
(2) tahun dimana julukan 'kupu-kupu' melekat erat pada diri saya. Bukan kupu malam ya, tapi kuliah-pulang. Ketika itu, sindrom kurang bersahabat menghinggapi saya. Saya benar-benar membatasi pertemanan saya. Cupu abis. Di tahun kedua ini malah tidak banyak hal terjadi, semua berjalan senormal dan secupu mungkin. Kuliah lancar, cupu tetap mekar.
 
(3) ini adalah tahun yang 'main-main' bukannya saya nggak serius kuliah, tapi waktu saya banyak tersita untuk main dan IPK merosot dengan sangat mulusnya, 3 poin. Ketika ini semua hal terasa menyenangkan. IPK merosot dengan sangat tajam pun saya nggak sadar dan nggak begitu mempengaruhi kehidupan gaul saya yang oke banget. Pada taun ini pula kehidupan percintaan saya 'nano-nano'. Dekat dengan beberapa lelaki dan memiliki teman-teman yang, kalo boleh saya bilang, brutal dalam segala hal, hehehe.. Ini tahun yang paling colourful buat saya. Banyak senang-senang.
 
(4) tahun yang ini akan saya sebuat sebagai tahun 'habis-habisan' saya benar-benar habisan baik masalah kuliah maupun kehidupan pribadi saya. Ditahun ini, saya awal skripsi, teaching practicum, sekaligus kuliah biasa. Disisi lain, saya sedang menghadapi masalah pribadi yang jungkir balik juga sampai tergigit buaya. Ketika saya menulis untuk tahun ini, saya sendiri masih tidak percaya saya pernah melewati masa-masa terbantai macam ini. Oh iya, di tahun ini pula saya mulai mengajar di suatu lembaga dan di tahun ini pula saya kembali dipertemukan dengan nilai E. Tapi disatu sisi, di taun ini pula saya mampu menaikkan IPK saya ke level 'aman sedikit terancam'.. Taun yang penuh perjuangan sekaligus pelajaran..
 
(5) setelah 'habis-habisan', saya menginjak masa 'penghabisan' menyelesaikan segala perkara yang saya mulai dan yang terjadi pada taun ke empat. Skripsi dengan segala keintimannya yang menusuk raga, nilai-nilai yang cukup menghangat, kehidupan pribadi yang dengan ajaibnya menemukan 'chapter 5' nya masing-masing, dan yang pada akhirnya mengantarkan saya pada fase 'benci tapi rindu' pada fakultas tercinta ini. Pada masa 'penghabisan' ini jujur saja, saya menjalani semuanya seperti dituntun dan terbuka banyak kejutan. Bukannya berlebihan, tapi saya cukup terharu ketika saya flashback pada hal-hal yang terjadi dari taun ke 4 dan ke 5. saya sangat menghargai diri saya yang saya gak bisa percaya, mampu aja melewati semuanya. Fiuhh..
 
After all, saya hanya bisa berucap terima kasih kepada :
 
  • Tuhan. Ini 5 tahun yang luar biasa buat saya, sebagai ciptaanmu yang Engkau berikan kelebihan dalam kadar kegalauannya. Saya speechless. Andai saya mampu memelukMu, saya akan memelukMu dengan sangat amat erat. Engkau sempurna.
 
  • Parents. *sungkem* terlalu banyak hal yang saya lewati tanpa sepengetahuanmu wahai ayah ibuku. Tapi saya masih yakin kalian paling tau bagaimana menghadapi anak cewekmu ini. Untuk bapak, semoga kapan-kapan bisa bikin bapak marah. Mama, semoga anakmu ini tergerak pake bedak, handbody, dan sekedar lipbalm.
 
  • Lambe'ers. Guys, you are amazing. Walaupun kalian banyak mulut, tapi saya nggak punya kata-kata buat kalian. Your lambe is comforting me. Melewati semuanya dengan lambe yang sangat lebar dan kata-kata yang sangat dekat dengan kasar *cipok*
 
  • Fellow (s). Too many things we've been through. Too much lessons you've given to me. Time will erase our stories, but my heart will keep them as untold stories. Thank you..
 
Last but not least,
 
  • My own self. Are you kidding me? You've been living here for 23 years..
 
 



Comments

Popular Posts