Sosial Media dan Pilihan Hidup


Tadi pagi, seperti biasa saya scrolling Instagram. Lalu dibagian ‘search’ saya menemukan ada postingan dari pemilik akun tertentu yang mengaku bahwa dia adalah lesbian, lalu seperti bisa ditebak akan banyak komentar di postingan tersebut. Ada yang mendukung bahkan mendoakan namun tak sedikit yang meceramahi bahkan mencemooh pilihan hidup tersebut. Lalu saya beralih ke postingan akun lain yang memilih menjadi seorang transgender. Sama seperti postingan sebelumnya, akan banyak pro dan lebih banyak kontra. Pertanyaannya, apakah masyarakat kita belum siap melihat makin beragamnya pilihan hidup atau pilihan hidup mereka yang (dianggap) salah?
            Tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media sudah menjadi bagian hidup. Apapun yang kita lakukan atau apapun yang orang lain lakukan semuanya diposting ke akun sosial media masing-masing. Setiap akun memiliki kekhasan sehingga mampu menjadi keunikan pula. Semakin kesini, sosial media menjadi semacam ‘identitas’. Ada yang memang sengaja membentuk identitas dengan tujuan ‘endorsing’, pekerjaan maupun memang begitu adanya. Sudah jelas ya bahwa sosial media adalah identitas? Nah identitas selalu identik dengan pilihan hidup. Semisal pilihan hidup sebagai seorang traveller, konten yang dipublikasi tentu melulu adalah destinasi wisata dan kegiatan selama disuatu destinasi wisata. Lalu bagaimana jika konten nya mengenai hal-hal yang bersifat pribadi? Itu hak mereka sebagai pemilik akun, namun ketika pilihan konten menjadi pro-kontra?
            Bicara soal pilihan hidup, disekitar saya pun pilihan hidupnya beragam dan buat saya, itu menarik. Sikap saya biasa saja karena pilihan hidup apapun yang dipilih seseorang tentu dilandasi alasan tertentu yang mungkin tidak bisa diterima semua orang. Menyambung pertanyaan di paragraf pertama, apakah manusia Indonesia belum siap dengan keragaman pilihan hidup yang terekspos (sengaja dipublikasikan) di sosial media? Menurut saya sebenarnya siap, namun mereka hanya tidak bisa menerima pilihan hidup tersebut. Perbedaan (keberagaman) sebenarnya adalah kekhasan Indonesia, namun entah kenapa akhir-akhir ini perbedaan malah menjadi sumber permasalahan.

            Identitas di sosial media memang terkadang semu namun ada juga yang ‘the true you’. Sosial media adalah tempat dimana kita diperbolehkan berekspresi tanpa menyalahi aturan-aturan yang telah ditentukan. Sosial media mungkin sekarang bisa dijadikan tempat bagi kita untuk belajar mengenal lalu menghargai pilihan hidup seseorang dan memang sejauh ini selain buku, sosial media bagi saya memang tempat untuk belajar dan membuka wawasan. Social media as a platform? Yes.        

Comments

Popular Posts