What's Next in Life?
Pertanyaan yang
selalu muncul akhir-akhir ini. Itu pertanyaan yang menggelitik banget. Emang masih
kurang apa dalam hidup? Kayaknya yang kurang hanya satu deh. Sekali lagi, itu
kan keliatannya ya pemirsa, namun pertanyaan itu juga selalu datang setiap fase
lima sampai sepuluh tahunan. Me-review hidup sejauh ini, begitulah kira-kira maksudnya.
Buat saya,
mempertanyakan apa selanjutnya dalam hidup itu sesuatu yang normal karena
pertanyaan tersebut membuat kita untuk mempertanyakan kemajuan dalam hidup atau
memperbaharui tujuan dalam hidup karena seiring bertambahnya usia dan wawasan,
berubah pula tujuan dalam hidup dan balik lagi, itu normal. Bukankah setiap orang
menginginkan kemajuan atau perubahan signifikan dalam hidup? Apa ada yang
nyaman dengan kehidupan yang mandeg itu?
Kemarin saya
baru saja menginjak usia 34 tahun. Gimana rasanya jadi wanita single usia 34
tahun? Rasanya tentu seperti dipepet sana-sini untuk segera menemukan pasangan
hidup. Namun, sejujurnya malah yang menjadi pemikiran adalah : mau ngapain lagi
ya habis ini? Itu merupakan pertanyaan wajib yang harus ditanyakan kepada diri
sendiri untuk selalu mempertanyakan kemajuan dalam hidup. Pernikahan kan juga
kemajuan, tapi kenapa tidak ada keresahan tentang hal tersebut?
Untuk saya,
memiliki partner hidup juga merupakan hal utama karena saya bukan tipe manusia
yang mampu hidup sendiri, namun selain itu, saya juga manusia yang mengagungkan
pengembangan diri sendiri. Saya percaya bahwa sebelum bahagia bersama orang
lain, diri saya harus bahagia lebih dahulu dan mengutamakan bagaimana diri ini
untuk selalu mau maju, tidak hanya ikut saja aliran hidup. Lalu apa saja
rencana hidup selanjutnya?
Ada beberapa scenario
yang terpikirkan, namun untuk mewujudkannya tentu membutuhkan pemikiran dan
rencana yang sangat matang. Kenapa harus matang? Karena buat saya, kalau scenario
yang ini benar-benar saya niatkan untuk jadi kenyataan, saya punya kehidupan
yang teramat berbeda. Saya membayangkannya saja sudah semangat namun mewujudkan
impian itu jalannya masih panjang. Tak apa, prosesnya membuat saya untuk selalu
semangat karena terasa memiliki tujuan dalam hidup. Tujuan jelas, godaannya
banyak.
Kembali lagi,
tujuan hidup orang itu berbeda-beda. Saya gak bilang kalau tujuan hidup saya yang paling
ideal, karena jalan hidup orang tentu berbeda. Dengan memiliki tujuan hidup
seperti itu, membuat saya juga menghargai bahwa tidak semua orang mampu
mengerti tujuan hidup kita begitu pun sebaliknya. Bahwasanya hidup itu tidak
selalu satu ‘template’ seperti lainnya. Aspirasi seseorang terhadap kehidupan
akan berbeda. Cara pandang hidup dari waktu ke waktu pun berbeda dimana hal
tersebut dipengaruhi oleh banyak factor. So, don’t bother. Live your life.
What's your next things in life?
Comments
Post a Comment