What the Hell?!


Ketika menganggap bahwa apapun yang berhubungan dengan seseorang yang sudah tak begitu penting untuk dianggap penting atau sekedar untuk dipikirkan. Sudah pernah mendengar lagu milik Avril Lavigne yang berjudul sama seperti judul diatas kan? Sudah pernah memikirkan apa makna dari lirik-lirik yang ada di lagu tersebut? Lebih memilih untuk 'moving on' memang jalan keluar paling jitu ketika kita sudah tidak memiliki jurus andalan selain melangkah kedepan dengan sepotong pelajaran dari masa sebelumnya. 'moving on' memang bukan persoalan mampu atau tidak, menurut saya dan menurut pengalaman saya, ini hanya persoalan mau atau tidak. Masalah bagaimana memulainya dan bagaimana caranya, bukan pada tempatnya saya mengajari atau memberitahukan, karena 'moving on' bermacam caranya, tergantung bagaimana anda menelaah arti 'moving on'.

'dont get me wrong, i just need time to play.' moving on tidak selalu berarti rapi rapi dan bersih-bersih. Terkadang kita hanya butuh waktu untuk diri sendiri setelah (mungkin) terlalu berfokus pada seseorang pada masa lalu. Setelah terlalu banyak berkorban untuk sebuah akhir yang tidak bisa dibilang indah. Waktu memang sangat dibutuhkan sebagai media untuk berpikir lalu berkeputusan. Waktu bukan alat yang mampu menyembuhkan atau menyelesaikan. Kita harus berusaha dan berpikir keras bagaimana waktu menjadi media yang paling berguna untuk kita belajar berjalan lagi, mungkin sedikit tertatih.

'chocolate muffin' bagaimana kamu menggambarkan muffin coklat? Saya sedang menikmati muffin coklat ketika menulis ini. Chocolate muffin ini 'gulity pleasure' paling enak. Lalu apa hubungannya dengan moving on? Cukup simpel aja, find the pleasure. Memang chocolate muffin tidak mewakili sepenuhnya arti pleasure, tapi coklat memiliki filosofi sebuah pleasure. Buat saya, chocolate dalam bentuk muffin itu comforting. Muffin bentuknya tidaklah besar, sedang, tidak berlebihan. Coklat yang konon memiliki khasiat menenangkan yang sangat diinginkan. Chocolate muffin ini membuat saya egois, lupa apa yang menjadi beban. Saya hanya tau bahwa chocolate muffin ini kenikmatan intim yang tak berlebihan.

'a cup of coffee' filosofi kopi buat saya adalah kesetiakawanan. Setelah belajar berjalan dan menikmati keintiman dengan diri sendiri, sudah waktunya moving on sifatnya lebih kolektif atau jangan disimpan sendiri, sharing. Berbagi dengan sahabat, kawan, atau orang lain sembari menikmati secangkir kopi merupakan gambaran harmonis sebuah kehangatan. Kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Ketika kita kehilangan satu, masih ada sosok-sosok lain yang bersedia mendukung kita. Kesetiakawanan yang mendatangkan kelegaan adalah ketenangan yang lapang.

'mendekap erat diri-Nya' sumber kekuatan diri kita, tak lain dan tak bukan adalah Sang Khalik. Rentetan harapan dengan segala perasaan yang dirangkai atas nama doa kepada-Nya adalah ketenangan kekal. Hati yang tenang itu modal paling dibutuhkan, karena dengan hati yang tenang, pikiran pun jadi jernih. Doa, hati dan pikiran yang tenang adalah bagaimana dekapan-Nya terasa. Langkah pun leluasa :)

Comments

Popular Posts