Skip to main content

Posts

Yoga and The Struggling (a)company

Sudah terlalu lama tidak menulis blog. Semenjak rehat sejenak dari menulis, saya mulai rajin olahraga, Yoga. Kalau untuk pekerjaan sih masih berkutat dengan karyawan korporat bidang perbankan saja. Jadi bagaimana saya bisa mendadak tertarik dengan olahraga Yoga?             Berawal dari resign dari perusahaan sebelumnya, dimana rentang waktu untuk dapat pekerjaan baru ini sekitar 9 bulanan. Lebih sering dirumah and doing nothing dan badan mulai terasa tidak nyaman dan sebagai manusia merasa tidak berguna. Saya sadar bahwa saya tidak mampu berolahraga yang ‘cepat’. Lalu ada kawan saya yang mengajak saya untuk menjalani olahraga yoga. Percaya diri saja sih, dan untungnya langgeng sampai sekarang. Mulai dari situ saya sadar bahwa saya ini butuh olahraga. Olahraga bukan untuk gaya-gayaan biar dibilang sehat dan semacamnya. Apalagi buat saya yang seharian dikantor, tidak olahraga adalah kesalahan. Bertambahnya usia memang makin butuh ...

MENJADI 'TUA'

‘Inget umur lho ...’ Ujaran diatas mungkin bagi beberapa orang sudah tidak dalam level mengganggu, tapi sudah masuk level membosankan. Tidak ada maksud untuk menjadi tidak memperdulikan faktor tersebut dan perhatian yang diberikan, tapi ‘does age define your maturity?’Yang mempertanyakan bermaksud peduli, tapi yang menjalani pun juga memiliki pertimbangan sendiri. Bagi saya pribadi, usia bukan patokan untuk menjadi dasar bahwa harus begini dan harus begitu. Buat saya, setiap manusia, entah pria maupun wanita, memiliki keinginan dan keputusan masing-masing. Apalagi era milenial sekarang dimana kesetaraan gender dan kebebasan untuk ‘pursuing your dream’. Dulu mungkin masih mengagetkan usia 30 tahun belum menikah atau memiliki keturunan, namun sekarang lebih kepada ‘oh, okay.’ Yang tua, yang bijaksana. Ah masa? Saya tidak membicarakan usia ayah saya ya, namun saya membahas usia dewasa yang produktif, walaupun ayah saya yang tahun depan masuk usia 60 tahun pun masih sangat prod...

Sosial Media dan Pilihan Hidup

Tadi pagi, seperti biasa saya scrolling Instagram. Lalu dibagian ‘search’ saya menemukan ada postingan dari pemilik akun tertentu yang mengaku bahwa dia adalah lesbian, lalu seperti bisa ditebak akan banyak komentar di postingan tersebut. Ada yang mendukung bahkan mendoakan namun tak sedikit yang meceramahi bahkan mencemooh pilihan hidup tersebut. Lalu saya beralih ke postingan akun lain yang memilih menjadi seorang transgender. Sama seperti postingan sebelumnya, akan banyak pro dan lebih banyak kontra. Pertanyaannya, apakah masyarakat kita belum siap melihat makin beragamnya pilihan hidup atau pilihan hidup mereka yang (dianggap) salah?             Tidak bisa dipungkiri bahwa sosial media sudah menjadi bagian hidup. Apapun yang kita lakukan atau apapun yang orang lain lakukan semuanya diposting ke akun sosial media masing-masing. Setiap akun memiliki kekhasan sehingga mampu menjadi keunikan pula. Semakin kesini, sosial media me...

Dumb and Dump

Being dumb dan being dumped. Kejadian baru-baru ini membuktikan bahwa 'being dumb' adalah disengaja bukan genetika. Ini bukan masalah IPK atau titel sarjana. Being dumb adalah sebuah pilihan hidup. Sosial media dijadikan ajang dramatisasi sebuah kebodohan. Alih-alih berkaca, malah menyuruh orang lain untuk berkaca.       Berbuat salah itu manusiawi, tapi yang paling penting adalah introspeksi. Bukannya mengikuti zat kimiawi yang mengarah ke duniawi yaitu sibuk cari empati. Sebuah simpati dari orang lain dianggap cari mati padahal simpatinya datang dari hati, murni. Itulah pentingnya introspeksi. Kamu mungkin butuh sendiri merenungi.  Menjadi dewasa itu dulu impian setiap remaja. Setelah mengalami, penuh sensasi & improvisasi. Namun sepertinya dia hanya mencari sensasi karena belum imunisasi. Pun yang 'being dumped'. Jadi korban seseorang yang belum imunisasi itu memang sulit. Seharusnya menyarankan untuk segera mendapat vaksin, tapi itu tadi, sensas...

What Would You Do?

Pernah ya mengalami ketika semua hal berjalan tidak sesuai dengan keinginan?  tergantung orangnya bagaimana menghadapi sesuatu diluar rencana atau kehendak ada yang merasa bahwa itu memang sudah ditakdirkan begitu namun ada juga yang mempertanyakan keabsahan kenyataan tersebut.  Mampu menerima kenyataan buat saya adalah anugerah. Itu bukan sesuatu yang mudah untuk mampu dilakukan, apalagi bagi beberapa orang yang mungkin ego dan gengsinya masih cukup besar. Sebagai manusia tentu mempertanyakan sesuatu itu normal dan tidak berdosa dan bagi saya itu penting sebagai bahan instropeksi diri pula. Sepertinya kalau hanya menjadi air yang mengalir tanpa mempertanyakan arah mengalir dan konsekuensi dari aliran tersebut untuk sekarang sepertinya ada yang salah.  Critical Mind.  Itu kunci dan itu penting. Agak 'annoying' juga memang menjadi orang yang selalu mempertanyakan banyak hal karena orang lain hanya akan bilang 'ya sudahlah memang begitu jalannya' ada yang ...

A confession of a broken-hearted mind

You are the only human who thinks that everything can be measured by numbers, position and ambition. Everything should be done according to your instruction, precisely. Life, for you, is all about working harder (I dont know whether it's smarter or not even close to it) and reach the ambition , position and number by forcing people's mind and energy like crazy. I dont see any chance for me to be part of your circle. I have no ability to follow you. It's 17.05 on Friday. We are supposed to be home and meet family instead of attending a meeting which is discussing numbers, loan and how bad we are managing ourselves and such things. Success, for some people is about money and high position but for few people, success is a happy heart. Happy heart may not take you to the first class flight or take you to VIP seat, but it will take you to what people so called -- sanity. I can see tired and pale face. She is thinking and she is missing her daughter and her husband, but in th...

ASA(M)

Manusia dilahirkan dengan rasa yang penuh asa. Semua asa dimulai dengan mencoba. Setelah itu akan segera merasakan bagaimana proses asa tersebut yang bisa jadi rasanya asa(m). dalam membentuk asa, manusia juga dibekali dengan pikiran, dimana disitu terdapat ide yang membentuk cara berpikir untuk meraih asa. Tidak lupa manusia juga diberi bekal moral. Pernah dengar pernyataan, “ sebenarnya semua manusia itu dasarnya baik.” Yang langsung muncul dibenak kita pasti, “ah masa?”. Saya pun begitu dikarenakan kita manusia sudah melihat moral-moral manusia yang tidak baik bahkan dianggap tidak bermoral, tapi saya termasuk yang percaya bahwa semua manusia dilahirkan dengan akhlak yang baik walaupun sayangnya ada beberapa manusia yang dibesarkan atau akhirnya terjerumus pada hal-hal yang tidak baik.                 Hubungan antara Moral dan Asa? Dalam menggapai asa, manusia akan bertemu dengan manusia lain atau berhubung...